Senin, 29 Februari 2016

Camelia Malik-Segudang Rindu

Mula-Mula Sama-Sama Malu-Malu
Lama-Lama Dua-Dua Manggut-Manggut

Tanda-Tanda (Tanda-Tanda)
Tanda-Tanda (Tanda-Tanda) Punya-Punya Rasa
Tanda-Tanda (Tanda-Tanda)
Tanda-Tanda (Tanda-Tanda) Punya-Punya Suka

Begitulah Kalo Asmara Mulai Berbunga
Mula-Mula Sama-Sama Malu-Malu Lama-Lama

Katanya, Katanya Enggak Ah
Katanya Ogah Ahhh Manalah Tau
Katanya Teman, Sekedar Kawan Lah Kok Dirayu Juga

Sudah Biasa Ahh, Memang Begitu Ihh Bahasa Cinta
Sukup Dimata, Cukup Dirasa, Puaslah Hatinya

Sehari Tak Berjumpa Rasanya Segudang Rindu
Bila Sudah Bertemu Bibrku Jadinya Kelu
 
sumber :  http://kontenlirik.blogspot.co.id/2013/03/camelia-malik-segudang-rindu.html

Keramat - Rhoma Irama

Lirik lagu: Keramat
Hai manusia, hormati ibumu
Yang melahirkan dan membesarkanmu

Darah dagingmu dari air susunya
Jiwa ragamu dari kasih-sayangnya
Dialah manusia satu-satunya
Yang menyayangimu tanpa ada batasnya

Doa ibumu dikabulkan Tuhan
Dan kutukannya jadi kenyataan
Ridla Ilahi karena ridlanya
Murka Ilahi karena murkanya

Bila kau sayang pada kekasih
Lebih sayanglah pada ibumu
Bila kau patuh pada rajamu
Lebih patuhlah pada ibumu

Bukannya gunung tempat kau meminta
Bukan lautan tempat kau memuja

Bukan pula dukun tempat kau menghiba
Bukan kuburan tempat memohon doa
Tiada keramat yang ampuh di dunia
Selain dari doa ibumu jua

Kandas (Feat. Brodin) - Evie Tamala

Lirik lagu: Kandas (Feat. Brodin)
Bila tiada mendalam
Cinta dan kerinduan
tak kan terlalu dalam luka yang kurasakan

bila saja kutahu bahwa kesetiaanmu begitu dalam padaku
takkan aku mengingkari janjiku

Sesal kian mendera
akhir sudah cerita kini kau telah berdua
itu kenyataannya

bila saja kutahu bahwa kesetiaanmu begitu dalam padaku
takkan aku mengingkari janjiku

Sekian lama kucari dirimu kasih
dari waktu ke waktu kucari
hingga putus asa diri ini

Dan betapa kusesali yang telah terjadi
kekasih yang paling kucintai kini terluka hati

Bila tiada mendalam
Cinta dan kerinduan
tak kan terlalu dalam luka yang kurasakan

Sekian lama kucari dirimu kasih
dari waktu ke waktu kucari
hingga putus asa diri ini

Dan betapa kusesali yang telah terjadi
kekasih yang paling kucintai kini terluka hati

telah terlarang kita untuk saling mencinta 
 
sumber : http://www.wowkeren.com/lirik/lagu/evie_tamala/kandas-feat-brodin-.html

Si Kecil - Rita Sugiarto

Lirik lagu: Si Kecil
kapankah dia bahagia...
kapankah dunia menjadi miliknya...

putaran roda roda kehidupan
sesaknya nafas berat bagi sikecil
terbawa arus melody nasibnya

titik titik peluh iringi doanya
tanpa dia mengeluh
sikecil tak kunjung jadi besar

pabila ada orang berbagi rasa
bagaikan tetes embun penyejuk jiwa

reff.
kapankah dia besar
kapankah dia bahagia
kapankah dunia jadi miliknya

banyak orang berkata
sikecil indah dimanja
wahai tangan lembut mulia angkatlah dirinya

hanya dihadapan tuhan
semua tiada perbedaan
tinggikanlah keimanan

insya allah... 
 
sumber:  http://www.wowkeren.com/lirik/lagu/rita_sugiarto/si-kecil.html
Kasih Ibu



Kasih ibu,kepada betatak terhingga sepanjang masa
Hanya memberi,tak harap kembali,Bagai sang surya, menyinari dunia

sumber:  http://lirik.kapanlagi.com/artis/lagu_anak_indonesia/kasih_ibu
Lirik lagu: Jangan Buang Waktuku
*
sudahlah aku yang menyerah
ku lelah berharap padamu
bila kau tak cinta padaku
jangan buang waktuku

hari demi hari tlah ku lewati
menanti ungkapan kata cinta darimu
telah ku katakan lewat tatap mataku
ku ingin menjadi cinta dalam hidupmu

harus berapa lama menunggu
ataukah tak ada rasa cintamu kepadaku

repeat *

**
cinta tak bisa dipaksakan
hati tak mudah diarahkan
bila kau tak cinta padaku
jangan buang waktuku

telah ku katakan lewat tatap mataku
ku ingin menjadi cinta dalam hidupmu
harus berapa lama menunggu
ataukah tak ada rasa cintamu kepadaku

repeat *, **

harus berapa lama aku menunggu o o o o
katakan segera jangan buang waktuku

repeat *, ** [3x]

Dewi Azkya - Bolokotono





(intro)
*
Bm
Jangjian Sering Jangjian

Tapi tara kajadian
              A
Di pikir dipikir pikir
 G       Bm
Aa mah bolokotono

EEh Bolokotono (Intro)
Bm
Tos teu hayang pagih deui

to teu hayang bareng deui
                 A
da bogan aa mah bogan
      G       Bm
bogan na bolokotono(Intro)

REFF:
                       A
Unggal tepung sareng abdi
    G              Bm
salira teu welih jangji
                   A
Jangji anu tara puguh
   G             Bm
tara bukti Tara Jadi
  A
Bolokotono ah ah
       Bm
Bolokotono
  A
Bolokotono ah ah
     Bm
Bolokotono

(INTRO,*,REFF,INTRO,REFF,INTRO Ending)

sumber:  http://www.chordbasic.com/2015/04/dewi-azkya-bolokotono.html

Sesa Cinta

Masih aya sesa rasa cinta
Dina jero dada
Hese leungitna
Najan mindeng mopohokeunana...
mapalerkeunana
Tapi teu bisa

Sakapeung mah ngarasa kasiksa
Lamun datang sono ka manehna
Tapi dalah kudu dikumaha
Ngan saukur bisa ngusapan dada

Cinta urang duaan
Anu kungsi kasorang
Ukur tinggal impian
Lampah urang duaan
Anu kungsi kasorang
Ukur tinggal sawangan

Cinta nu kungsi aya
Ukur tinggal carita
Ukur tinggal sesana
Hese pisan leungitna
Hese pisan pohona
Masih keneh can bisa

Penyanyi : Rika Rafika, Rita Tila, Inonk

sumber :  http://liriklagusunda.blogspot.co.id/2011/01/sesa-cinta.html

Lirik Lagu Novy Ayla CAKA Cintai Aku Karena Allah

Lagu CAKA
Lirik Lagu Novy Ayla CAKA Cintai Aku Karena Allah - Lagu bertema Religi berjudul CAKA (Cintai Aku Karena Allah) yang dinyanyikan oleh Novi Ayla, menjadi salah satu lagu hits dangdut 2012.

Novy Ayla yang merupakan lulusan KDI 2 tidak menyangka Lagu CAKA  yang diciptakan oleh Adibal Sahrur menjadi hits, bahkan disukai dibeberapa negara seperti Malaysia dan Brunei.

Anda penasaran dengan Lagu CAKA yang dinyanyikan oleh Novy Ayla ? Berikut kami blog PIB akan membagi lirik lagu CAKA kepada anda semua :

cintai aku, sayangi aku
kasihi aku, miliki aku

cintai aku karena Allah
sayangi aku karena Allah
kasihi aku karena Allah
miliki aku karena Allah

bukan langit, bukan bumi
bukan bulan matahari
kau jadikan saksi cinta
hanya Allah sang Maha Cinta

bukan harta, bukan rupa
bukan pula kehebatan
iman dan takwamu sayang
mencintamu aku tenang

ku ingin menjadi surga
dalam lembaran hidupmu
ku jadikan engkau iman
bimbing aku jalan kebenaran

cintai aku karena Allah
kasihi aku karena Allah

bukan harta, bukan rupa
bukan pula kehebatan
iman dan takwamu sayang
mencintamu aku tenang

ku ingin menjadi surga
dalam lembaran hidupmu
ku jadikan engkau iman
bimbing aku jalan kebenaran

cintai aku karena Allah
sayangi aku karena Allah
kasihi aku karena Allah
miliki aku karena Allah

bukan langit, bukan bumi
bukan bulan matahari
kau jadikan saksi cinta
hanya Allah sang Maha Cinta

sumber :  http://pemudaindonesiabaru.blogspot.co.id/2012/10/lirik-lagu-novy-ayla-caka-cintai-aku.html

Lirik Makan Darah – Rita Sugiarto

Dibilang benci aku rindu
Dibilang bosan aku sayang
Dibilang ku tak cinta nyatanya hatiku gelisah…
Gelisah bila jauh dia

Ah makan hati kalau kencan
Aku ingin yang ini, dia ingin ini dan itu…
Kacau jadinya serba salah
Setiap jumpa selalu makan darah

Bagaimana caranya mengatasi si dia
Orangnya tak mau ngerti
Maunya menang sendiri

Ingin rasanya aku memutuskan cintanya
Tapi aku takut nanti
Susah cari pengganti
Biar ku bersabar walau dia keras kepala

sumber :  http://zamlahani.blogspot.co.id/2010/10/lirik-makan-darah-rita-sugiarto.html

Rika Rafika - Rujak Cuka





(intro)
*
Dm
Duh aduh akang sayang
             C
Sok mangga geura cobi. ... an
Bb 
Rujak cuka nikmat

Seuhah lada
Bb            Dm
Ditanggung berselera
C
Dari pada huleng jentul
                       Dm

Luman lamun teu paruguh laku
          C
Mending ngibing ngarengkenek
                Bb     DM
Goyang pinggul amboy asoy
c
Siang-siang duh akang
Dm
Segernya rujak cuka
c
Manis asam kang
Dm
Si gula jawa

Reff:
Dm
Rujak cuka ini lagunya
            C
Main cinta apa-apa maunya
Bb
Mun leres-leres cinta

Naon-naon buktosna
             C
Ulah ukur ngabibita
           Bb       Dm
Bari teu puguh jangjina

(Intro,*,reff2x eding)

sumber:  http://www.chordbasic.com/2015/04/rika-rafika-rujak-cuka.html
Lirik lagu: Zainal
Zainal.... maafkanlah...

Bukan aku tak mau disisimu lagi
bukan kujatuh hati selain dirimu
ayah ibumu tak merestui kita
bila diriku mendampingi hidumpmu
oh zainal

Lama semakin lama
hatimu berubah
tak lagi kurasakan
kasih sayang darimu

Tak pernah kau tersenyum
bila dimataku
kau anggap aku patung
selamanya bisu ho...

Biarlah hati ini
kan kubawa pergi
biarlah luka ini
kutanggung sendiri

Maafkan zainal
kau pulang ke desa
dari pada merana

Lama semakin lama
hatimu berubah
tak lagi kurasakan
kasih sayang darimu

(back to top)

Zainal ho....4x zainal.....

Karedok Leunca

Ku teu pira urang duaan kang
tuang cikuh ngaredok leunca
digejrot na coet batu
atuh reugeung nyepengan mutu

luat leet nurutu kesang kang
seuhah lada lambey burahay
rada peuheur matak meureudeuy
aduh nikmat karedok leunca

la seuhah-seuhah lata-lata meni lada
la seuhah-seuhah lata-lata meni lada
la seuhah-seuhah lata-lata meni lada
la seuhah-seuhah lata-lata meni lada

engkang nyanggakeun karedok leunca
ieu engkang piraku henteu kabita

karedok karedok leunca
karedok karedok cinta
najan sederhana dituang mirasa
sareng salira

karedok karedok leunca
karedok karedok cinta
sacoet duaan disilih huapan
janten kabagja

sumber:  http://lirik-lagu-sunda.blogspot.co.id/2013/11/karedok-leunca_13.html

lagu nirmala

Diciptakan seorang insanLembut hati bak redup pandanganPabila berkataSeluruh alam menyaksikan kesyahduanBagai tersentuh rasa percayaTika terdengarkan
Aduhai...
( 1 )Telah jauh berkelana entah di manaAda rasa hanya kuntum kasihnyaKhabar itu merelakan perjalanannyaAda jiwa hanya kuntum kasihnya
Biar panas membakarBiar ranjau mencabarTelah mekar hati seindah purnama
Dipujuk segala rajukSepi rindu adakalaMeracun imannya
(Biar panas membakarBiar ranjau mencabarHati mekar seindah purnama)
( 2 )Siapa menyapa bagai pelitaArah yang menghilang tika gelita(Duhai kasih bulan saksi)
Tatap tidak ditatapKotakan di dada yang terdetikTemukan sang cinta
(Angin pun mula berceritaSemesta nyata terpedaya)Kekasih tak berbahasaGetir fikir derita mengharapSuara...
(Tangis bagai gerimisHati bak tasik pedihCuba cari hakikatTemukan azimat)
(Kasih gundah gerhanaDiam tak beriramaGusar tambah gementarTak tertanggung rasa)
Nun dari sanaTelah turun berbicaraSang kesuma bidadari syurgawi
( solo )
Sesungguhnya berkasihlahDi antara manusiaPerindah segala kata-kataBahagia itu janjinya
Mengapa kita sengketaRentaslah jalan terbukaTanpa dusta
(Telah teguh di garis... Karma!)
Telah jauh berkelana entah di manaAda rasa hanya kuntum kasihnyaKhabar itu merelakan perjalanannyaAda jiwa hanya kuntum kasihnya
Biar panas membakarBiar ranjau mencabarTelah mekar hati seindah purnama
Dipujuk segala rajukSepi rindu adakalaMeracun imannya
(Biar panas membakarBiar ranjau mencabarHati mekar seindah purnama)
( 3 )Tangis bagai gerimisHati bak tasik pedihCuba cari hakikatTemukan azimat
Kasih gundah gerhanaDiam tak beriramaGusar tambah gementarTak tertanggung rasa
( ulang dari 3 )  
 
 
sumber:  http://lirik.kapanlagi.com/artis/siti_nurhaliza/nirmala
 

Urban Legend: Menguak Misteri Patung Pastor

Patung Pastor Verbraak di Taman Maluku, Bandung
Coba perhatikan dengan teliti kalau kebetulan lewat. Perhatikan posisi dan arah pandangan patung itu. Gue liat sendiri (atau sekedar hayalan gue aja), kepala patung itu sering berubah posisi dan arah pandangannya
Kutipan di atas adalah pernyataan seseorang yang saya temukan di internet. Legenda Patung Pastor di Bandung ini cukup menarik karena bukan hanya orang di atas ini saja namun banyak orang yang mempercayai bahwa patung ini memang bergerak di malam hari dan konon si pastor dimakamkan di bawah patung ini.
Sebuah acara berbau mistis pernah juga membahas misteri patung ini. Jika penasaran, teman-teman bisa nonton video berikut ini:
Benarkah demikian? Saya akan mencoba menjawabnya dengan cara yang (mungkin) lebih mudah untuk dipahami.
Pastur Verbraak
Foto Pastor Verbraak (sumber: mooibandoeng.wordpress.com)
Verbraak adalah nama pastur yang patungnya berada di sudut Taman Maluku, Bandung. Nama lengkapnya Henricus Christiaan Verbraak, lahir di Rotterdam pada 24 Maret 1835. Di usia ke-34, ia diangkat menjadi seorang pendeta oleh seorang uskup dari Ascalon & Bomberg.
15 Oktober 1872, ia ditugaskan sebagai misionaris di Padang. Ini adalah penugasan pertamanya di Hindia Belanda. Belum genap ia bertugas selama 2 tahun di sana, 29 Juni 1874 ia dipindahtugaskan ke Aceh. Hampir separuh dari hidupnya ia abdikan di Tanah Aceh. Selama ia bertugas, kurang lebih ia melayani 2.000 orang. Sebanyak 75%-nya adalah tentara.
Ia memutuskan untuk pensiun di tahun 1907, setelah 33 tahun mengabdi di Tanah Aceh. Setelah pensiun ia pindah ke Magelang, sebuah kota militer yang terletak di daerah Jawa Tengah. Ia meninggal dengan tenang pada tahun 1918, dan jasadnya dikebumikan di Molukkenpark, Magelang.
Untuk mengenang jasa Verbraak, di Kota Bandung The Dutch East Indian Army mengumpulkan dana dan mendirikan patung Pastor Verbraak pada tanggal 27 Januari 1922 di sebuah taman yang pernah berjuluk ”Paradisi in Sole Paradisus Terrestris” (tanah surga di bawah cahaya matahari). Patung dari bahan tembaga ini dirancang di Belanda oleh seniman G.J.W. Rueb. Di masa pendudukan Jepang, patung ini berhasil disembunyikan. Di masa itu banyak patung tembaga yang dilelehkan untuk kemudian dijadikan amunisi. Setelah era kependudukan Jepang berakhir, patung ini dikembalikan ke tempat asalnya.
Menjawab Misteri
Berdasarkan pengamatan saya saat berjalan-jalan dengan Komunitas Aleut tanggal 18 Oktober kemarin, patung dengan warna tembaga ini memang seolah-olah melihat ke arah kita berdiri pada saat sedang disorot menggunakan senter. Hal ini menurut saya disebabkan oleh kesalahan mata kita dalam menangkap gambaran patung ini di gelap malam. Patung ini terdiri hanya dari satu warna ini  membuat kita tidak bisa membedakan dengan jelas bagian muka patung. Bisa jadi bagian yang seolah-olah melihat itu sebetulnya adalah bagian samping atau belakang kepala patung, bukan bagian wajah. Apa lagi tak ada satupun lampu di sekitar patung, sehingga mata orang yang melihat patung ini salah menangkap objek yang dilihat, dalam kasus ini adalah patung Verbraak.
Lalu, bagaimana dengan rumor bahwa ia dimakamkan tepat di bawah patung ini? Sebelumnya secara jelas sudah dijawab bahwa Vervraak dimakamkan di Magelang, bukan di Bandung. Menurut saya, tulisan di patunglah yang menjadi anggapan orang bahwa di bawah patung ini terdapat sebuah makam. Jika teman-teman main ke dekat taman ini, maka di salah satu tembok tempat berdirinya patung akan menemukan tulisan:
PASTOOR
H.C. VERBRAAK
1835 – 1918
AALMOEZENIER
1874 – 1881
ATJEH
1874 – 1907
Tulisan 1935-1918 di baris ke-3 inilah yang menurut saya menimbulkan anggapan bahwa di bawah patung terdapat sebuah makam. Tulisan tahun kelahiran dan tahun kematian memang seringkali dianggap sebagai tulisan yang umum dituliskan di nisan kuburan.
Dua metode penelusuran misteri patung ini menghasilkan dua jawaban yang berbeda. Mana yang lebih terpercaya? Saya serahkan pertanyaan ini untuk dijawab oleh diri teman-teman sendiri.
Referensi:
http://mooibandoeng.wordpress.com/2013/06/19/riwayat-pastor-verbraak-yang-tak-pernah-ke-bandung/
Data Komunitas Aleut!

Kisah Horor Universitas ITB Bandung

 

Kisah Horor ITB Bandung oleh SegiEmpatSetiap manusia tentu punya kisah-kisah mereka tersendiri, mulai dari kisah bahagia, sedih sampai kisah horor. Ketiga kisah tersebut sudah menjadi bagian daam kehidupan kita, namun saah satu kisah yang paing banyak dibicarakan adalah kisah horor. Pada dasarnya kisah horor memang merupakan sebuah cerita yang menyeramkan dan dapat membuta kita merinding, tapi sensasi tersebut sepertinya menjadi daya tarik yang kuat bagi sebagian orang. Anda sering berbagi kisah dengan teman Anda? Pernah dengar dengan kisah fenomena hantu di Universitas ITB Bandung?

Kisah Mistis di Universitas ITB Bandung

Bandung termasuk Kota yang sejuk dan selalu menjadi tujuan wisata dari banyak kalangan masyarakat tanah air.. Namun selain menjadi destinasi wisata, Bandung juga menjadi tujuan para remaja untuk mengenyam pendidikan salah satunya adalah Institut Teknlogi Bandung (ITB). ITB sendiri memang menjadi salah satu Universitas favorit di dalam negeri, bahkan Universitas yang telah berdiri sejak jaman penjajahan Belanda tersebut merupakan Universitas yang sangat bersejarah untuk Indonesia. Pasalnya, di Universitas tersebutlah Presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno meraih gelar sarjana.
Namun sebagai Universitas yang bersejarah, ITB juga punya segudang kisah yang berhubungan dengan dunia-dunia mistis. Seperti apa kisah horor ITB Bandung? Berikut ulasannya.

Laboratorium Mesin

Kisah Horor Universitas ITB Bandung 1 oleh SegiEmpatSebagai universitas unggulan, tentu ITB juga ditunjang dengan berbagai fasilitas yang modern, salah satunya adalah laboratorium. Namun dari beberapa lab yang ada, ab mesin dikisahkan merupakan saah satu sudut kampus yang sangat angker. Menurut kisah, di laboratorium ini sering terjadi fenomena-fenomena mistis, konon ditempat tersebut biasa terdengar suara-suara mesin yang seolah menandakan sedang ada aktivitas praktek Namun saat diteusuri ternyata ruang tersebut kosong dan sama sekai tidak ada orang di dalamnya, bahkan fenomena mistis tersebut juga sering terjadi di studio gambar.

Gedung PAU

Saah satu sudut kampus yang juga terkenal dengan keangkerannya adalah gedung PAU atau yang dulunya dikenal dengan nama pusat antar Universitas juga dikenal punya kisah horor yang sangat menyeramkan. Konon di tempat tersebut dihuni oleh arwah penasaran yang katanya merupakan korban bunuh diri. Menurut kisah, hantu arwah tersebut biasa menampakkan diri. Bahkan kisahnya jika Anda “beruntung” Anda akan melihat langsung hantu tersebut di puncak gedung.

Ruas Jalan Tamansari

Kisah Horor Universitas ITB Bandung 3 oleh SegiEmpatLetaknya memang tidak berada di dalam kampus ITB, namun keangkeran jalan ini sering dirasakan oleh para mahasiswa. Konon menurut kisah, jalanan yang juga dikenal sebagai kawasan rawan kriminal di huni oleh hantu wanita yaitu tante kunti. Dari penuturan salah seorang sumber, jalanan ini dikisahkan sebagai daerah yang paling angker di sekitaran ITB. Bahkan tidak sedikit mahasiswa yang melihat langsung perwujudan hantu kuntilanak ketika melintasi jalan tersebut.
Ada banyak kisah yang mengerikan seputar ITB, bahkan keangkeran kampus tersebut masuk dalam daftar Universitas paling angker di Indonesia.

sumber: http://segiempat.com/aneh-unik/mistis/kisah-horor-itb-bandung/

Stadion Siliwangi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Siliwangi
Informasi stadion
Nama lengkap Siliwangi
Pemilik Kodam III/Siliwangi
Operator Persib Bandung
Lokasi
Lokasi Jalan Lombok, Bandung, Indonesia
Konstruksi
Dibuat 1 Januari 1954
Dibuka 1 Januari 1956
Direnovasi 1 Januari 1976
Arsitek Formatara Prima Sejati
Data teknik
Permukaan Rumput
Kapasitas 36.700
Pemakai
Persib Bandung (1956-sekarang)
Pelita Bandung Raya (2013-sekarang)
Stadion Siliwangi adalah sebuah stadion yang berada di Kota Bandung, Jawa Barat. Stadion ini berada di Jln. Lombok Bandung, saat berdirinya memang lebih diperuntukkan bagi pembinaan jasmani anggota Kodam III/Siliwangi. Hal tersebut karena memang Stadion Siliwangi adalah milik Kodam III/Siliwangi, bukan milik Pemprov Jabar atau Pemkot Bandung. Seiring belum dimilikinya stadion yang lebih representatif di Kota Bandung untuk menggelar kegiatan olahraga yang besar, stadion dengan kapasitas sekitar 25.000 penonton tersebut seolah identik dengan kandang Persib Bandung.
Bintang-bintang Persib, seperti Adjat Sudradjat, Iwan Sunarya, Robby Darwis, dan sebagian besar pemain Persib lainnya, sempat menjalani penggodokan dengan menggunakan fasilitas Stadion Siliwangi. Tak salah pula ada pemeo yang mengatakan, “Jangan pernah merasa menjadi bobotoh bila belum pernah menonton secara langsung ‘Sang Maung’ di Stadion Siliwangi”.

Daftar isi

Awal Pembangunan

Mungkin banyak yang belum tahu bila stadion kebanggaan warga Kota Bandung ini dibangun untuk memperingati peristiwa Bandung Lautan Api (BLA) pada 24 Maret 1946. Atau bahkan mungkin ada yang belum mengetahui bila Stadion Siliwangi sebenarnya dibangun untuk didedikasikan kepada 200.000 warga Kota Bandung yang telah merelakan segala hartanya yang habis terbakar dalam peristiwa BLA. Tepatnya setelah 8 tahun peristiwa itu, atas prakarsa Panglima Tentara dan Teritorium III, Kolonel Inf A.E. Kawilarang dimulailah pembangunan stadion untuk kegiatan olahraga warga Kota Bandung dan untuk latihan para tentara Siliwangi.
Dibangun di atas tanah milik Kodam, biaya pembangunan terkumpul dari potongan gaji para tentara dan pegawai Kodam selama 2 tahun. Sejumlah sen yang ada di belakang gaji para tentara dan pegawai itulah yang dipotong. Dan karena kondisi tanah di Kota Bandung yang liat maka setiap hari dua kompi angkatan darat pun terpaksa harus mengambil tanah dari Lembang untuk beberapa minggu.
Dengan segala kerja keras dan semangat Siliwangi, akhirnya hanya dalam jangka 2 tahun stadion itu dapat diselesaikan. Tapi saat itu hanya ada tribun utama dan terbuat dari kayu.

Awal Pemanfaatan

Tepat pada 1 Januari 1956 stadion diresmikan oleh Panglima Kawilarang. Sebagai hiburan, diadakan pertandingan persahabatan antara Persib Bandung melawan Persija Jakarta. Pada 1961, stadion ini pun menjadi tempat diselenggarakannya Pekan Olahraga Nasional (PON) V yang dibuka oleh Presiden Soekarno.

Peremajaan

Pada tahun 1 Januari 1976, Stadion Siliwangi mengalami peremajaan. Hampir seluruh bagian stadion dibongkar. Pembangunan stadion kali ini dikerjakan oleh PT. Propelat dengan melibatkan sekitar 300 pekerja. Proses pembangunan stadion dimulai pada Desember 1975 dan hanya memakan waktu 6 bulan untuk menyelesaikan stadion lengkap dengan tribun mengelilingi lapangan dan lapangan standar internasional. Rumputnya sengaja diimpor dari Australia, yaitu rumput green carpet. Menurut kepala proyek pembangunan Stadion Siliwangi, biji rumput itu ditebar ke seluruh lapangan dan disemai selama 2 bulan. Sehingga dengan didukung drainase dan rumput tersebut, saat hujan sekalipun air akan meresap dalam waktu kurang dari 5 menit.
Tepat pada 20 Mei 1976 bertepatan dengan HUT ke-30 Kodam III/Siliwangi, stadion ini diresmikan ulang oleh Mayjen TNI Himawan Sutanto, pangdam Siliwangi saat itu.

Kondisi Saat Ini

Sayang memang keberadaan stadion kebanggaan warga Bandung, saat ini semakin surut dibanggakan. Terutama jika dilihat fasilitas yang tidak pernah berubah. Penggunaan green carpet yang telah menyejajarkan Stadion Siliwangi dengan Stadion Senayan Jakarta (sekarang Gelora Bung Karno) dan Stadion Tambak Sari Surabaya yang kala itu menjadi stadion termegah di Indonesia, pun mulai surut. Tentu saja hal ini disebabkan oleh perawatan yang tidak/kurang diperhatikan. Karena berdasarkan perencanaan PT Propelat, kondisi lapangan akan selalu dalam kondisi prima bila dalam waktu 10 tahun harus digemburkan kembali. Dan karena hingga saat ini tanah di lapangan belum pernah digemburkan kembali, maka sangat wajar bila kondisi lapangan Siliwangi saat ini selalu tergenang air bila hujan.

Renovasi stadion

Mulai bulan April 2011, pihak pengelola stadion melakukan renovasi stadion. Renovasi ini cukup signifikan karena akan menambah kapasitas stadion dari 25.000 menjadi 36.000 penonton. Semua bangku peonton juga akan dirombak demi peningkatan fasilitas stadion. Pengelola stadion belum bisa memastikan kapan perbaikan ini selesai dilakukan.

sumber:  https://id.wikipedia.org/wiki/Stadion_Siliwangi

Asal Usul SEjarah Stadion Si Jalak Harupat, Bandung

Asal Usul SEjarah Stadion Si Jalak Harupat, Bandung

Asal Usul Sejarah Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Indonesia

Si Jalak Harupat adalah suatu stadion olahraga yang berlokasi di desa Kopo dan Cibodas, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung. Nama Si Jalak Harupat diambil dari julukan salah seorang pahlawan nasional dari Bojongsoang, Bandung yaitu Otto Iskandardinata.

Kini stadion tersebut menjadi milik Pemerintah Kabupaten Bandung. Persikab Bandung, yang merupakan wakil Kabupaten Bandung di Liga Indonesia menjadikan stadion tersebut sebagai kandangnya. Begitu pula dengan tim sekota Persikab, Persib yang menjadikan stadion ini sebagai homebase mereka.

Stadion ini dibangun mulai Januari 2003 pada saat Kabupaten Bandung dipimpin oleh bupati Obar Sobarna. Selanjutnya diresmikan pada hari jadi Kabupaten Bandung ke 364, tanggal 26 April 2005 oleh Agum Gumelar yang menjabat sebagai Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat.

FASILITAS
Fasilitas yang tersedia antara lain:

Lapangan sepak bola sebagai arena utama, dengan rumput jenis zoyzia matrella lin mer yang bisa meminimalkan cedera pemain bola.
Lampu untuk lapangan berkekuatan 1.000 lux yang memungkinkan dilaksanakannya pertandingan malam.
Papan skor (scoring board) elektronik.
Lintasan (track) untuk atletik dengan ukuran standar sebanyak 8 lintasan.
Tribun penonton yang mampu menampung 27.000 - 40.000 penonton.
Fasilitas komersial.
Fasilitas penunjang lainnya seperti toilet, kantin, ruang ganti pemain, ruang wasit, dan lain-lain.

Luas bangunan stadion adalah sebagai berikut:

Bangunan 28.177 m²
Lapangan sepak bola 7.500 m²
Lansekap 13.000 m²

PENILAIAN KEKAYAAN
Dalam rangka upayanya menjadi pendamping Stadion Gelora Bung Karno untuk menggelar pertandingan Piala Asia 2007, sekjen PSSI Nugraha Besoes yang melakukan peninjauan ke stadion Si Jalak Harupat, pada hari Minggu, 6 Februari 2005. Namun dinyatakan secara tegas bahwa masih banyak yang perlu dibenahi jika stadion ini ingin menjadi tuan rumah pertandingan internasional. Secara fisik stadion ini memang cukup kokoh dan strukturnya cukup bagus. Hanya saja, Jalak Harupat baru bisa memenuhi kualifikasi lokal dan nasional. Sistem drainase lapangan sudah bagus, demikian juga dengan rumput di lapangan. Hanya saja tempat duduk penonton masih menggunakan format tradisional, padahal untuk stadion modern seorang penonton disediakan satu tempat duduk. Loket untuk menjual tiket masih menyatu dengan stadion dan bukan di luar kompleks stadion seperti selayaknya stadion yang baik. Selain itu, kamar ganti pemain belum dilengkapi meja pijat dan loker. Demikian juga tempat pemain cadangan dinilai masih kurang sesuai. Kekurangan lainnya adalah lokasi stadion yang cukup jauh dari hotel. Dua lapangan pendukung dinilai masih kurang memenuhi syarat karena bentuknya tidak tertutup.[1] Dalam veritifikasi AFC pada bulan Oktober 2011 Stadion Si Jalak Harupat tidak mendapat kriteria A AFC karena banyak kekurangan tetapi layak untuk bisa menggelar pertandingan Liga Indonesia akan tetapi bila ingin bermain di AFC Champion League Stadion harus diupgrade.

PENGGUNAAN
Stadion Si Jalak Harupat digunakan sebagai markas Persib dan Persikab. Pelita Jaya juga pernah menggunakan stadion ini setelah berpindah dari Stadion Purnawarman di Purwakarta. Namun, saat ini Pelita menggunakan Stadion Singaperbangsa di Karawang sebagai markasnya. Persib juga memakai stadion ini pada Liga Super Indonesia 2009-10, namun untuk beberapa pertandingan terakhir kembali menggunakan Stadion Siliwangi, karena stadion ini direnovasi untuk ajang Pekan Olahraga Daerah (PORDA) Jawa Barat.

Stadion ini pernah menjadi tempat penyelenggaraan Piala Suzuki AFF 2008, pada pertandingan penyisihan grup hari terakhir, yang harus digelar bersamaan, yang saat itu digelar pula di Stadion Utama Gelora Bung Karno di Jakarta.

DATA - DATA :
Nama Lengkap : Stadion Si Jalak Harupat
Lokasi : Soreang, Bandung, Indonesia
Dibuat : Januari 2003
Dibuka : 26 April 2005
Permukaan : Rumput zoyzia matrella lin mer
Biaya Pembuatan : 67,5 Milyar Rupiah
Kapasitas : 40.000

sumber :  http://asal-usul-motivasi.blogspot.co.id/2012/04/asal-usul-sejarah-stadion-si-jalak.html

legenda sangkuriang



Sangkuriang (legenda)



Sangkuriang adalah legenda yang berasal dari Jawa Barat. Legenda tersebut berkisah tentang terciptanya danau Bandung, Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Burangrang, dan Gunung Bukit Tunggul.
Dari legenda tersebut, kita dapat menentukan sudah berapa lama orang Sunda hidup di dataran tinggi Bandung. Dari legenda tersebut yang didukung dengan fakta geologi, diperkirakan bahwa orang Sunda telah hidup di dataran ini sejak beribu tahun sebelum Masehi.
Legenda Sangkuriang awalnya merupakan tradisi lisan. Rujukan tertulis mengenai legenda ini ada pada naskah Bujangga Manik yang ditulis pada daun lontar yang berasal dari akhir abad ke-15 atau awal abad ke-16 Masehi. Dalam naskah tersebut ditulis bahwa Pangeran Jaya Pakuan alias Pangeran Bujangga Manik atau Ameng Layaran mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan pulau Bali pada akhir abad ke-15.
Setelah melakukan perjalanan panjang, Bujangga Manik tiba di tempat yang sekarang menjadi kota Bandung. Dia menjadi saksi mata yang pertama kali menuliskan nama tempat legendanya. Laporannya adalah sebagai berikut:
Leumpang aing ka baratkeun (Aku berjalan ke arah barat)
Datang ka Bukit Patenggeng (kemudian datang ke Gunung Patenggeng)
Sakakala Sang Kuriang (tempat legenda Sang Kuriang)
Masa dek nyitu Ci tarum (Waktu akan membendung Citarum)
Burung tembey kasiangan (tapi gagal karena kesiangan)

Daftar isi

Ringkasan cerita

Awalnya diceritakan di kahyangan ada sepasang dewa dan dewi yang berbuat kesalahan, maka oleh Sang Hyang Tunggal mereka dikutuk turun ke bumi dalam wujud hewan. Sang dewi berubah menjadi babi hutan (celeng) bernama celeng Wayung Hyang, sedangkan sang dewa berubah menjadi anjing bernama si Tumang. Mereka harus turun ke bumi menjalankan hukuman dan bertapa mohon pengampunan agar dapat kembali ke wujudnya menjadi dewa-dewi kembali.
Diceritakan bahwa Raja Sungging Perbangkara tengah pergi berburu. Di tengah hutan Sang Raja membuang air seni yang tertampung dalam daun caring (keladi hutan), dalam versi lain disebutkan air kemih sang raja tertampung dalam batok kelapa. Seekor babi hutan betina bernama Celeng Wayung Hyang yang tengah bertapa sedang kehausan, ia kemudian tanpa sengaja meminum air seni sang raja tadi. Wayung Hyang secara ajaib hamil dan melahirkan seorang bayi yang cantik, karena pada dasarnya ia adalah seorang dewi. Bayi cantik itu ditemukan di tengah hutan oleh sang raja yang tidak menyadari bahwa ia adalah putrinya. Bayi perempuan itu dibawa ke keraton oleh ayahnya dan diberi nama Dayang Sumbi alias Rarasati. Dayang Sumbi tumbuh menjadi gadis yang amat cantik jelita. Banyak para raja dan pangeran yang ingin meminangnya, tetapi seorang pun tidak ada yang diterima.
Akhirnya para raja saling berperang di antara sesamanya. Dayang Sumbi pun atas permintaannya sendiri mengasingkan diri di sebuah bukit ditemani seekor anjing jantan yaitu Si Tumang. Ketika sedang asyik menenun kain, torompong (torak) yang tengah digunakan bertenun kain terjatuh ke bawah bale-bale. Dayang Sumbi karena merasa malas, terlontar ucapan tanpa dipikir dulu, dia berjanji siapa pun yang mengambilkan torak yang terjatuh bila berjenis kelamin laki-laki, akan dijadikan suaminya, jika perempuan akan dijadikan saudarinya. Si Tumang mengambilkan torak dan diberikan kepada Dayang Sumbi. Akibat perkataannya itu Dayang Sumbi harus memegang teguh persumpahan dan janjinya, maka ia pun harus menikahi si Tumang. Karena malu, kerajaan mengasingkan Dayang Sumbi ke hutan untuk hidup hanya ditemani si Tumang. Pada malam bulan purnama, si Tumang dapat kembali ke wujud aslinya sebagai dewa yang tampan, Dayang Sumbi mengira ia bermimpi bercumbu dengan dewa yang tampan yang sesungguhnya adalah wujud asli si Tumang. Maka Dayang Sumbi akhirnya melahirkan bayi laki-laki yang diberi nama Sangkuriang. Sangkuriang tumbuh menjadi anak yang kuat dan tampan.
Suatu ketika Dayang Sumbi tengah mengidamkan makan hati menjangan, maka ia memerintahkan Sangkuriang ditemani si Tumang untuk berburu ke hutan. Setelah sekian lama Sangkuriang berburu, tetapi tidak nampak hewan buruan seekorpun. Hingga akhirnya Sangkuriang melihat seekor babi hutan yang gemuk melarikan diri. Sangkuriang menyuruh si Tumang untuk mengejar babi hutan yang ternyata adalah Celeng Wayung Hyang. Karena si Tumang mengenali Celeng Wayung Hyang adalah nenek dari Sangkuriang sendiri maka si Tumang tidak menurut. Karena kesal Sangkuriang menakut-nakuti si Tumang dengan panah, akan tetapi secara tak sengaja anak panah terlepas dan si Tumang terbunuh tertusuk anak panah. Sangkuriang bingung, lalu karena tak dapat hewan buruan maka Sangkuriang pun menyembelih tubuh si Tumang dan mengambil hatinya. Hati si Tumang oleh Sangkuriang diberikan kepada Dayang Sumbi, lalu dimasak dan dimakannya. Setelah Dayang Sumbi mengetahui bahwa yang dimakannya adalah hati si Tumang, suaminya sendiri, maka kemarahannya pun memuncak serta-merta kepala Sangkuriang dipukul dengan sendok yang terbuat dari tempurung kelapa sehingga terluka.
Sangkuriang ketakutan dan lari meninggalkan rumah. Dayang Sumbi yang menyesali perbuatannya telah mengusir anaknya, mencari dan memanggil-manggil Sangkuriang ke hutan memohonnya untuk segera pulang, akan tetapi Sangkuriang telah pergi. Dayang Sumbi sangat sedih dan memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar kelak dipertemukan kembali dengan anaknya. Untuk itu Dayang Sumbi menjalankan tapa dan laku hanya memakan tumbuh-tumbuhan dan sayuran mentah (lalapan). Sangkuriang sendiri pergi mengembara mengelilingi dunia. Sangkuriang pergi berguru kepada banyak pertapa sakti, sehingga Sangkuriang kini bukan bocah lagi, tetapi telah tumbuh menjadi seorang pemuda yang kuat, sakti, dan gagah perkasa. Setelah sekian lama berjalan ke arah timur akhirnya sampailah di arah barat lagi dan tanpa sadar telah tiba kembali di tempat Dayang Sumbi, ibunya berada. Sangkuriang tidak mengenali bahwa putri cantik yang ditemukannya adalah Dayang Sumbi - ibunya. Karena Dayang Sumbi melakukan tapa dan laku hanya memakan tanaman mentah, maka Dayang Sumbi menjadi tetap cantik dan awet muda. Dayang Sumbi pun mulanya tidak menyadari bahwa sang ksatria tampan itu adalah putranya sendiri. Lalu kedua insan itu berkasih mesra. Saat Sangkuriang tengah bersandar mesra dan Dayang Sumbi menyisir rambut Sangkuriang, tanpa sengaja Dayang Sumbi mengetahui bahwa Sangkuriang adalah putranya, dengan tanda luka di kepalanya, bekas pukulan sendok Dayang Sumbi. Walau demikian Sangkuriang tetap memaksa untuk menikahinya. Dayang Sumbi sekuat tenaga berusaha untuk menolak. Maka ia pun bersiasat untuk menentukan syarat pinangan yang tak mungkin dipenuhi Sangkuriang. Dayang Sumbi meminta agar Sangkuriang membuatkan perahu dan telaga (danau) dalam waktu semalam dengan membendung sungai Citarum. Sangkuriang menyanggupinya.
Maka dibuatlah perahu dari sebuah pohon yang tumbuh di arah timur, tunggul/pokok pohon itu berubah menjadi gunung Bukit Tanggul. Rantingnya ditumpukkan di sebelah barat dan menjadi Gunung Burangrang. Dengan bantuan para guriang (makhluk halus), bendungan pun hampir selesai dikerjakan. Tetapi Dayang Sumbi memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar niat Sangkuriang tidak terlaksana. Dayang Sumbi menebarkan helai kain boeh rarang (kain putih hasil tenunannya), maka kain putih itu bercahaya bagai fajar yang merekah di ufuk timur. Para guriang makhluk halus anak buah Sangkuriang ketakutan karena mengira hari mulai pagi, maka merekapun lari menghilang bersembunyi di dalam tanah. Karena gagal memenuhi syarat Dayang Sumbi, Sangkuriang menjadi gusar dan mengamuk. Di puncak kemarahannya, bendungan yang berada di Sanghyang Tikoro dijebolnya, sumbat aliran sungai Citarum dilemparkannya ke arah timur dan menjelma menjadi Gunung Manglayang. Air Talaga Bandung pun menjadi surut kembali. Perahu yang dikerjakan dengan bersusah payah ditendangnya ke arah utara dan berubah wujud menjadi Gunung Tangkuban Perahu.
Sangkuriang terus mengejar Dayang Sumbi yang lari menghindari kejaran anaknya yang telah kehilangan akal sehatnya itu. Dayang Sumbi hampir tertangkap oleh Sangkuriang di Gunung Putri dan ia pun memohon kepada Sang Hyang Tunggal agar menyelamatkannya, maka Dayang Sumbi pun berubah menjadi setangkai bunga jaksi. Adapun Sangkuriang setelah sampai di sebuah tempat yang disebut dengan Ujung berung akhirnya menghilang ke alam gaib (ngahiyang).

Kesesuaian dengan fakta geologi

Legenda Sangkuriang sesuai dengan fakta geologi terciptanya Danau Bandung dan Gunung Tangkuban Parahu.
Penelitian geologis mutakhir menunjukkan bahwa sisa-sisa danau purba sudah berumur 125 ribu tahun. Danau tersebut mengering 16.000 tahun yang lalu.
Telah terjadi dua letusan Gunung Sunda purba dengan tipe letusan Plinian masing-masing 105.000 dan 55.000-50.000 tahun yang lalu. Letusan plinian kedua telah meruntuhkan kaldera Gunung Sunda purba sehingga menciptakan Gunung Tangkuban Parahu, Gunung Burangrang (disebut juga Gunung Sunda), dan Gunung Bukittunggul.
Adalah sangat mungkin bahwa orang Sunda purba telah menempati dataran tinggi Bandung dan menyaksikan letusan Plinian kedua yang menyapu pemukiman sebelah barat Ci Tarum (utara dan barat laut Bandung) selama periode letusan pada 55.000-50.000 tahun yang lalu saat Gunung Tangkuban Parahu tercipta dari sisa-sisa Gunung Sunda purba. Masa ini adalah masanya Homo sapiens; mereka telah teridentifikasi hidup di Australia selatan pada 62.000 tahun yang lalu, semasa dengan Manusia Jawa (Wajak) sekitar 50.000 tahun yang lalu.

Sangkuriang dan Falsafah Sunda

Menurut Hidayat Suryalaga, legenda atau sasakala Sangkuriang dimaksudkan sebagai cahaya pencerahan (Sungging Perbangkara) bagi siapa pun manusianya (tumbuhan cariang) yang masih bimbang akan keberadaan dirinya dan berkeinginan menemukan jatidiri kemanusiannya (Wayungyang). Hasil yang diperoleh dari pencariannya ini akan melahirkan kata hati (nurani) sebagai kebenaran sejati (Dayang Sumbi, Rarasati). Tetapi bila tidak disertai dengan kehati-hatian dan kesadaran penuh/eling (torompong), maka dirinya akan dikuasai dan digagahi oleh rasa kebimbangan yang terus menerus (digagahi si Tumang) yang akan melahirkan ego-ego yang egoistis, yaitu jiwa yang belum tercerahkan (Sangkuriang). Ketika Sang Nurani termakan lagi oleh kewaswasan (Dayang Sumbi memakan hati si Tumang) maka hilanglah kesadaran yang hakiki. Rasa menyesal yang dialami Sang Nurani dilampiaskan dengan dipukulnya kesombongan rasio Sang Ego (kepala Sangkuriang dipukul). Kesombongannya pula yang memengaruhi “Sang Ego Rasio” untuk menjauhi dan meninggalkan Sang Nurani. Ternyata keangkuhan Sang Ego Rasio yang berlelah-lelah mencari ilmu (kecerdasan intelektual) selama pengembaraannya di dunia (menuju ke arah Timur). Pada akhirnya kembali ke barat yang secara sadar maupun tidak sadar selalu dicari dan dirindukannya yaitu Sang Nurani (Pertemuan Sangkuriang dengan Dayang Sumbi).
Walau demikian ternyata penyatuan antara Sang Ego Rasio (Sangkuriang) dengan Sang Nurani yang tercerahkan (Dayang Sumbi), tidak semudah yang diperkirakan. Berbekal ilmu pengetahuan yang telah dikuasainya Sang Ego Rasio (Sangkuriang) harus mampu membuat suatu kehidupan sosial yang dilandasi kasih sayang, interdependency – silih asih-asah dan silih asuh yang humanis harmonis, yaitu satu telaga kehidupan sosial (membuat Talaga Bandung) yang dihuni berbagai kumpulan manusia dengan bermacam ragam perangainya (Citarum). Sementara itu keutuhan jatidirinya pun harus dibentuk pula oleh Sang Ego Rasio sendiri (pembuatan perahu). Keberadaan Sang Ego Rasio itu pun tidak terlepas dari sejarah dirinya, ada pokok yang menjadi asal muasalnya (Bukit Tunggul, pohon sajaratun) sejak dari awal keberada-annya (timur, tempat awal terbit kehidupan). Sang Ego Rasio pun harus pula menunjukkan keberadaan dirinya (tutunggul, penada diri) dan pada akhirnya dia pun akan mempunyai keturunan yang terwujud dalam masyarakat yang akan datangd dan suatu waktu semuanya berakhir ditelan masa menjadi setumpuk tulang-belulang (gunung Burangrang).
Betapa mengenaskan, bila ternyata harapan untuk bersatunya Sang Ego Rasio dengan Sang Nurani yang tercerahkan (hampir terjadi perkawinan Sangkuriang dengan Dayang Sumbi), gagal karena keburu hadir sang titik akhir, akhir hayat dikandung badan (boeh rarang atau kain kafan). Akhirnya suratan takdir yang menimpa Sang Ego Rasio hanyalah rasa menyesal yang teramat sangat dan marah kepada “dirinya”. Maka ditendangnya keegoisan rasio dirinya, jadilah seonggok manusia transendental tertelungkup meratapi kemalangan yang menimpa dirinya (Gunung Tangkubanparahu).
Walau demikian lantaran sang Ego Rasio masih merasa penasaran, dikejarnya terus Sang Nurani yang tercerahkan dambaan dirinya (Dayang Sumbi) dengan harapan dapat luluh bersatu antara Sang Ego Rasio dengan Sang Nurani. Tetapi ternyata Sang Nurani yang tercerahkan hanya menampakkan diri menjadi saksi atas perilaku yang pernah terjadi dan dialami Sang Ego Rasio (bunga Jaksi).
Akhir kisah yaitu ketika datangnya kesadaran berakhirnya kepongahan rasionya (Ujungberung). Dengan kesadarannya pula, dicabut dan dilemparkannya sumbat dominasi keangkuhan rasio (gunung Manglayang). Maka kini terbukalah saluran proses berkomunikasi yang santun dengan siapa pun (Sanghyang Tikoro atau tenggorokan; bahasa Sunda: Hade ku omong goreng ku omong). Dan dengan cermat dijaga benar makanan yang masuk ke dalam mulutnya agar selalu yang halal bersih dan bermanfaat

sumber :  https://id.wikipedia.org/wiki/Sangkuriang_%28legenda%29

Cerita Mistis Bandung Medical Centre


Bandung Medical Centre

Bandung Medical Centre
Rumah sakit yang berlokasi di Jalan H. Wasid No. 1, Lebak Gede ini sudah belasan tahun tidak digunakan. Kalau dilihat dari arsitekturnya rumah sakit yang dikenal dengan nama BMC tampak seperti bangunan peninggalan zaman kolonial. Tak begitu banyak yang tau tentang sejarah awal berdiri rumah sakit ini, bahkan saat di cari melalui Google, sejarah rumah sakit ini pun sulit untuk temukan.

Ada informasi yang mengatakan bahwa rumah sakit ini pernah melakukan renovasi. Namun ditengah pengerjaan, sang pendiri, orang Belanda tersebut meninggal, dan akhirnya pengerjaannya pun tidak ada yg meneruskan, baik pemerintah Kota Bandung sendiri. Hal itu dikarenakan rumah sakit ini merupakan rumah sakit swasta. Dan akhirnya, rumah sakit ini pun ditutup.

Adapula informasi yg mengatakan, bahwa dulunya merupakan rumah sakit polri yang saat melakukan renovasi, terjadi sengketa antara pemilik tanah dan pengelola rumah sakit. Sehingga bangunan ini ditutup karena berdiri diatas sengketa.Entah mana yg benar, namun kini bangunan ini menjadi bangunan kumuh, kotor, tak terawat selama sekitar 18 tahun lamanya.

Nama BMC sendiri semakin dikenal sebagai tempat angker semenjak bangunannya tak lagi digunakan untuk kegiatan kesehatan dan seiring dengan menjamurnya hobi wisata mistis di Indonesia, BMC pun menjadi salah satu tempat wisata yang populer bagi para pencinta mistis. Menurut mereka yang pernah melangkahkan kaki di tempat ini, ruangan bayi adalah ruangan yang paling menyeramkan. Tak banyak yang berani masuk ke dalam ruangan ini karena penghuni tetap di ruangan itu kerap menampakkan diri. Di dalam bangunan tua itu juga ada sebuah ruangan yang disegel dan diberi tulisan "Dilarang Masuk". Tempat itu merupakan kamar mayat di masanya. Setiap ada yang masuk ke ruangan itu pasti akan banyak yang kesurupan, mungkin inilah yang membuat ruangan tersebut disegel.
Sedangkan di lantai 4 ada bangsal yang tak kalah menakutkan. Banyak yang melihat jika tempat tidur pasien pindah-pindah sendiri.

Banyak cerita dari berbagai pihak tentang pengalaman-pengalaman mereka saat bertualang didalam rumah sakit BMC ini, ceritanya beragam dan penampakan yang mereka akui juga beragam. Dibawah ini ada sebuah cerita dari pihak yang mengaku pernah masuk kedalam BMC, informasi ini saya (penulis) dapatkan dari sebuah blog yang saya sendiri belum ketahui kebenaran ceritanya.
Bandung Medical Centre
Hai kenalkan nama saya Ersa, pada hari minggu itu aku dan teman-teman ku berencana untuk berkunjung ke bandung medical center(BMC) Kami berangkat jam 08.00 dan sampai sana hanya memakan waktu satu jam. Sesampai disana kita menunggu dulu karena rumah sakit itu dibuka jam 14.00 siang, jadi terpaksa harus nunggu lama.


Jam 14.00 pun tiba dan rumah sakit itu pun dibuka, konon itu katanya peninggalan belanda yang sudah ditinggal selama 18 tahun, memasuki rumah sakit itu hanya cukup membayar 5000/orang, kita berjumlah 12 orang, karna belum terlalu tau jadi kita menyewa pemandu dan membayar 10.000 . Sesampai didalam, memang tempatnya begitu kotor dan seram, dan kita berada dilantai bawah, dan ingin menuju lantai atas yaitu lantai 4


Katanya jika kita ingin melihat penampakan kita harus diam di tempat tertentu selama 2 menit, tapi pikiran kita gaboleh kosong. Sesampai diatas, kita diajak keruang mayat bersama pemandu itu dan lita di ajak nyuli nyali untuk merasakan keberadaan nya. Didalam ruang mayat tersebut lampu penerangan yang kita bawa tidak boleh dinyalakan, dan diruangan itu gelap semua.


Awalnya aku takut dan ga berani untuk ikutan, tapi teman-teman ku memaksa untuk ikut, ya terpaksa aku ikut. Sampai didalam suasana gelap sekali dan pintu tersebut harus ditutup, aku berada disamping pintu, kata pemandu itu kita harus mematikan penerangan, pikiran gaboleh kosong, bacabacaan, harus fokus kedepan, dan yang bikin shock dia bilang gini "kalo ada penampakan warna putih jangan terlalu diliat".


Dan dimulai tiba, semua membaca surat al fatihah dan fokus untuk membaca itu, sementara si pemandu gatau lagi apa, saat aku lagi fokus membaca surat, aku melihat disamping kiri ku ada bayangan putih, aku langsung menutup mataku, dan pelaksanaan itu berlangsung cukup lama, tiba-tiba pintu ruang mayat tersebut terbuka dengan sendirinya, tapi semua orang tetap fokus membaca surat.


Saat acara selesai, penerangan pun dinyalakan, dan pintu yang terbuka itu ditutup oleh salah satu temanku, saat pemandu itu sedang berbicara dan menjelaskan tiba-tiba pintu itu terbuka lagi dengan sendirinya. Dan salah satu temanku berkata tadi kaya ada yang nyolek. Dan pemandu itu menyuruh kita untuk keluar dari tempat tersebut.


Dan 2 orang temanku tetap berada ditempat tersebut untuk melakukan uji nyali dan kita semua dan pemandu menunggu diluar, tapi kedua temanku itu keluar lagi karna merasa suasana yang sangat panas dan tidak kuat berada disana. Dan dilanjutkan oleh 4 temanku, beberapa menit berlalu dan dia kembali dan berkata "Tadi pas masuk kaya ada yang ngikutin dan sampai diruang mayat ada kaya kakek kakek bongkok bawa tongkat lewat didepan kita"

Sumber http://www.sembilandunia.com/2015/07/bandung-medical-centre.html

Ini adalah rekomendasi tempat2 angker yang ada di daerah Bandung

Ini adalah rekomendasi tempat2 angker yang ada di daerah Bandung
1. Taman pramuka (Jl. Riau)
Dulu di sekitar daerah ini ada sebuah pombensin tua, yang sekarang tempat ini berubah menjadi sebuah taman kecil dimana di sini ada sebuah tugu tunas kelapa yang besar, menurut warga sekitar konon sekitar tempat ini sering sekali terlihat penampakan Hantu yang seorang prajurit yang menunggangi kuda tanpa kepala..
Ih serem ya..

2. Taman IR.H juanda (dago –Pakar)
Di daerah dago pakar ini terdapat 2 buah gua yaitu gua jepang, dan gua belanda, katanya sih ada mitos yang mengatakan bahwa di daerah ini dilarang menyebutkan kata “ LADA” , lada berasal dari bahasa sunda yang berarti Pedas, (ya itucuma mitos boleh percaya atau tidak, )
Menurut warga sekitar di kawasan gua ini sering terlihat penampakan Hantu para prajurit jaman belanda dan jaman jepang, karena memang dulunya tempat ini di jadikan tempat pembantaian para penjajah oleh pejuang kemerdekaan, ada juga yang menyebutkan di gua jepang sering terlihat hantu berwujudkan Ular besar dan orang tua.

3. Jalan tamansari (Depan ITB )
Suasana di jalan ini pada siang hari memang sangat ramai apalagi jika memasuki sore hari, wajar saja karena jalan ini merupakan jalan alternative untuk menu beberaa daerah wisata di kota bandung, tapi menjelang malam hari kwasan ini akan menjadi sangat sepi dan menyeramkan, ditambah kurangnya penerangan di kawasan ini, bagi anda yang kiranya akan melintasi jalan ini di tengah malam sebaiknya jangan bawa kendaraan seorang diri, ya minimal ada teman yang menemani, karena kabarnya di kawasan ini sering terlihat Hantu Wanita yang sering melintasi jalan ini.

4. Jalan Cipaganti Bandung

Memang jalan ini termasuk daerah ramai, baik siang maupun di malam hari, letaknya yang berdekatan dengan cihampelas membuat jalan ini padat oleh hilir mudik kendaraan, tapi jangan tertipu oleh keramaiannya, karena di sepanjang jalan ini sering juga terlihat penampakan Hantu Pria tanpa kepala yang memakai baju pendekar jaman dulu berasal dari desa nayland. Katanya hantu ini sering menampakan diri sekitar jam 1 malam.. jika anda penasaran ingin melihat hantu ini tak ada salahnya jika anda mencoba melewati jalan ini di atas jam 12 … hehehehe
5. Jalan Siliwangi Bandung
Jalan ini masih di rimbuni oleh Pohon2 besar yang ada di sekitar jalan, dan juga ada sebuah jembatan besar yang menghubungkan jalan ini.. jembatan ini berada tepat di atas saluran Sungai Cikapundung, jika malam hari konon di kawasan ini sering sekali terjadi hal2 yang sangat janggal, bahkan sayapun pernah mengalami kejadian yang sangat aneh ketika melintas di jalan ini, boleh ya saya cerita sedikit : “ waktu itu saya sedang melintas menggunakan sepeda motor, kira2 sekitar jam 19.30, sedang asyiknya mengendarai motor tiba2 motor saya seperti ada yang menabrak dari arah pinggir dan melintang menuju arah pohon besar yang tepat pada waktu itu berada di pinggir saya. Dengan kaget saya menghentikan sepeda motor saya karena saya kehilangan kontrol untuk mengendarai motor saya. Dengan perasaan kaget merinding serta kepala yang tiba2 menjadi berat, saya berusaha meninggalkan tempat itu. Aneh nya tiba2 motor saya mendadak menjadi berat,seperti yang di tumpangi oleh 3 orang .. walaupun begitu saya memaksakan diri untuk tetap melaju, dan setelah tiba di rumah pun rasa berat di kepala baru bisa hilang 2 hari itupun setelah saya meminta air doa dari ustadz” kejadian itu membuat saya sedikit waspada jika melintas di kawasan jalan ini ..
6. Tanjakan Emen Kabupaten Bandung
Kalo jalan yang ini pasti sebagian besar sudah pada tau, dari mitos yang beredar katanya jika anda tidak ingin mengalami kejadian seram di sini anda harus melempar 2 batang rokok kepinggir jalan, memang hal ini bagi yang tidak percaya hal-halyang seperti ini akan aneh terdengar tapi memang inilah faktanya.. banyak sekali cerita dari orang-orang yang memang sengaja tidak mau melemparkan rokok di sekitar jalan ini, dari mulai kendaraan yang tiba2 mogok.. adapula yang sering melihat penampakan hantu anak kecil di tempat ini..
7. Musium Pos Indonesia Bandung
Tempatnya ada di Belakang Gedung sate bandung, wah kalo tempat ini sih jangankan pada malam hari di siang hari pun jika anda memasuki museum ini bulu kuduk anda akan spontan merinding, tempatnya yang berada di bawah tanah serta patung2 nya yang seperti menanap kearah kita membuat suasana angker semakin terasa, untung saja di malam hari museum ini tidak di buka …

sumber: http://terekamkamera.blogspot.co.id/2011/05/misteri-tempat-angker-di-bandung.html

Misteri Rumah Ambulans Jalan Bahureksa Bandung


Misteri Rumah Ambulans Jalan Bahureksa Bandung
  Kamis, 5 Maret 2015, 12:20 WIB
  By Nita

Detail event
KOTA KAMI - Sebuah mobil ambulans tua yang ditutup kain berada di halaman rumah di Jalan Bahureksa No. 15 Bandung. Jika Anda pernah menonton film Hantu Ambulans, film tersebut terinspirasi dari kisah ambulans ini. Dalam film yang dibintangi Suzanna tersebut, banyak kejadian mistis terjadi seperti kru yang kerasukan hingga bohlam lampu kamera yang tiba-tiba pecah.
sumber: m.inilah.com
Sebuah misteri pun terungkap jika dulunya rumah ini ditinggali satu keluarga Belanda, keluarga tersebut mengalami kecelakaan ketika melakukan perjalanan bersama dan tidak terselamatkan, konon mobil ambulans inilah yang mengantarkan keluarga tersebut. Keesokan harinya ambulans itu sudah berada di depan rumah tanpa diketahui siapa yang mengantarkannya. Penjaga rumah pun kebingungan dan mengembalikannya ke pihak rumah sakit, namun keesokan harinya mobil ambulans itu lagi-lagi sudah berada di halaman rumah tanpa diketahui siapa pengemudi atau yang mengantarkannya. Kejadian ini pun terus menerus terjadi hingga akhirnya sang penjaga rumah memutuskan untuk membiarkan mobil ambulans tersebut terparkir di halaman rumah milik keluarga Belanda itu.
Fenomena ini pun dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang menyewa rumah tua ini untuk dibuat distro bernama "The Ambulance Shop".
 sumber: forum.detik.com
Namun ada pula sumber yang mengatakan jika mobil ambulans itu tadinya adalah sebuah mobil mekanik yang dibeli oleh Rumah Sakit Borromeus Bandung, kemudian dimodifikasi dengan mesin baru sehingga menyerupai ambulans. Namun ketika tiba di Rumah Sakit Borromeus, ambulans ini tidak mau menyala dan akhirnya dibawa dengan mobil derek kembali ke rumah ini. Anehnya, ketika mobil tersebut dicoba di rumah, mesin mobilnya dapat menyala dengan lancar.
Banyak juga kabar yang mengisahkan jika mobil ambulans ini tidak dapat dipindahkan dan seringkali bergeser dari posisi semula. Pernah beberapa kali mobil ambulans ini dipindahkan ke tempat lain namun mobil ambulans ini nampaknya enggan beranjak dari "tempat mangkal"nya dan selalu kembali ke halaman rumah di Jalan Bahureksa No. 15. Beberapa warga sekitar kerap melihat mobil ini berjalan sendiri tanpa pengendara. Ada juga hal mistis lain yang dialami warga ketika melewati kawasan jalan ini dan iseng memotret rumah ambulans, dalam foto itu tertangkap sosok wanita dengan wajah menyeramkan.
Kabarnya, memang ada tiga sosok utama yang menghuni ambulans ini, yaitu wanita cantik bergaun merah yang biasanya terlihat pada malam hari, ada juga sosok tengkorak dan sosok pocong.

Jalan Bahureksa sendiri merupakan jalan yang menghubungkan Jalan Banda dengan Jalan Sultan Agung, di sepanjang jalan tersebut banyak berjejer rumah-rumah tua peninggalan Belanda dan pepohonan besar dan rindang. Pada siang hari kawasan ini terasa teduh dan banyak dilewati oleh kendaraan, namun pada malam hari kawasan ini cukup lengang dan sepi.
sumber cover foto: www.kaskus.co.id
sumber:  http://www.kotakami.com/travelog/detail/111/misteri-rumah-ambulans-jalan-bahureksa-bandung#.VtU4VE

Rumah Gurita Bandung – Dari Misteri Ke Film

foto rumah gurita di bandung
Anda tentu pernah dengar tentang rumah gurita atau rumah gurita Bandung. Ya, rumah yang terkenal di dunia maya ini ternyata memiliki ragam kisah dan misteri yang membuatnya semakin tenar. Rumah gurita di Bandung memang memiliki daya tarik untuk disimak, maklum saja karena misteri rumah gurita ternyata memiliki versi yang berbeda-beda yang beredar di masyarakat, dan tak jarang beberapa orang akan mencari tahu dimana alamat rumah gurita itu berada.
Untuk Anda yang penasaran, alamat rumah ini terletak di belakang Hotel Grand Aquila Bandung. Atau jika melihatnya dari jalan Pasteur, rumah ini cukup menarik perhatian. Maklum saja karena rumah gurita ini memiliki bangunan yang lebih tinggi dari rumah-rumah lain yang berada di sekelilingnya.
Alamat lengkap Rumah Gurita berada di :
Jalan Terusan Sukadamai I No.6
Sukajadi
Kota Bandung
40162
Jawa Barat

Cerita & Berita

Legenda dan cerita-cerita misteri di Indonesia sendiri memang menjadi buah bibir yang populer, seperti kisah terowongan Kasablanka, kuburan Jeruk Purut dan misteri rumah Pondok Indah. Masih ada lagi cerita rumah gurita yang hangat dan menarik untuk Anda simak. Bertepatan dengan perayaan Halloween di bulan Oktober, Lamudi ingin membahas kembali rumah gurita yang sempat terkenal di pemberitaan internet empat tahun lalu. Simpang siur yang tersebar pun menjadikannya tema sebuah program televisi terkenal, Rumah Gurita Mister Tukul.

Asal Usul & Sejarah Rumah Gurita

Sejarah rumah gurita sendiri berawal dari munculnya forum-forum di dunia maya yang membahas tentang sebuah rumah yang cukup besar namun bergaya unik atau ‘nyeleneh’.Di bagian atas rumah terdapat patung gurita besar berwarna gelap yang seolah-olah keluar dari sarang dan ingin mencari mangsa. Patung gurita tersebut memang menjadi ikon yang cukup menarik namun misterius. Tetapi tidak berhenti pada patung itu saja, asal usul rumah gurita yang seakan-akan berkesan angker justru didukung dengan cat tembok rumah tersebut yang tampak kusam dan mengelupas serta terdapat lumut yang mengering sehingg makin menegaskan bahwa rumah ini menyimpan cerita negatif.
Anehnya, entah berasal dari mana, rumah gurita justru dianggap sebagai tempat pemujaan atau sekte sesat, dan sebagian lagi menganggapnya sebagai gereja setan. Tapi informasi dari warga sekitar justru bertolak belakang dari kabar burung yang beredar. Tidak ada kegiatan yang mencurigakan yang pernah terjadi, bahkan menurut salah satu warga yang pernah masuk ke dalamnya, rumah gurita merupakan rumah biasa pada umumnya, hanya saja pemilik rumah gurita yang bernama Frans memang kerap tidak berada di rumah karena kesibukannya.
Simbol gurita dibagian atas merupakan hasil kreasi dari beberapa anak ITB. Pak Frans, sang pemilik rumah tersebut memang sangat mencintai hal yang berbau seni seperti patung. Tidak hanya itu, kecintaannya juga terlihat dari visual kartu remi dan gambar beberapa tokoh yang menghias kaca maupun dinding rumah di bagian luar.

Diangkat Menjadi Film

Simpang siur berita mengenai rumah gurita tentu tidak berdiam sebatas forum-forum liar di dunia maya saja. Cerita tentang rumah ini telah diangkat menjadi film di tahun 2014 lalu oleh sutradara Jose Poernomo. Film rumah gurita yang juga mengambil set di Bandung ini dibintangi oleh Shandy Aulia dan Boy William. Rumah gurita film yang diangkat dari kisah nyata ini memang cukup menegangkan. Sinopsis rumah gurita sendiri dibuat sedramatisir mungkin, yaitu tentang seorang gadis yang memiliki kelebihan dapat merasakan aura negatif yang berada disekitarnya. Sang Gadis, yang diperankan Shandy Aulia ternyata pindah untuk kuliah ke Bandung dan akan tinggal di rumah peninggalan orang tuanya.
Ternyata rumah ini adalah rumah gurita, yang didalamnya menyimpan misteri dan membuat sang gadis merasakan kejadian angker nan seram hampir setiap malam. Untuk Anda yang bernat menonton film ini, kami sarankan membeli versi aslinya dari pada download film rumah gurita yang bajakan. Rumah gurita movie dijamin cukup membuat jantungan karena menyajikan latar musik pendukung yang cukup mengagetkan. Nah, terlepas dari rumor, isu, penampakan setan hingga hantu yang terjadi di rumah ini, memang desain rumah gurita Bandung cukup klasik. Kira-kira apakah Anda tertarik suatu hari nanti memiliki rumah dengan desain yang unik dan berbeda dari kebanyakan rumah lainnya?


sumber: http://www.lamudi.co.id/journal/rumah-gurita-bandung-dari-misteri-ke-film/