Minggu, 29 November 2015

Masjid Raya Bandung

Masjid Raya Bandung

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Masjid Raya Bandung
Mesjid Agung Bandung.JPG
Masjid Raya Bandung
LetakBandungJawa Barat,Indonesia
Afiliasi agamaIslam
Deskripsi arsitektur
Jenis arsitekturMasjid
Spesifikasi
Kapasitas12.000 -14.000 jamaah
Kubah3
Diameter kubah (luar)30 meter
Menara2
Tinggi menara81 meter
Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat, yang dulu dikenal dengan nama Masjid Agung Bandung adalah masjid yang berada diKota BandungJawa BaratIndonesia. Status masjid ini adalah sebagai masjid provinsi bagi Jawa Barat. Masjid ini pertama dibangun tahun 1810, dan sejak didirikannya, Masjid Agung telah mengalami delapan kali perombakan pada abad ke-19, kemudian lima kali pada abad 20 sampai akhirnya direnovasi lagi pada tahun 2001 sampai sampai peresmian Masjid Raya Bandung 4 Juni 2003 yang diresmikan oleh Gubernur Jabar saat itu, H.R. Nuriana. Masjid baru ini, yang bercorak Arab, menggantikan Masjid Agung yang lama, yang bercorak khas Sunda.
Masjid Raya Bandung, seperti yang kita lihat sekarang, terdapat dua menara kembar di sisi kiri dan kanan masjid setinggi 81 meter yang selalu dibuka untuk umum setiap hari Sabtu dan Minggu. Atap masjid diganti dari atap joglo menjadi satu kubah besar pada atap tengah dan yang lebih kecil pada atap kiri-kanan masjid serta dinding masjid terbuat dari batu alam kualitas tinggi. Kini luas tanah keseluruhan masjid adalah 23.448 m² dengan luas bangunan 8.575 m² dan dapat menampung sekitar 13.000 jamaah.

Lokasi Masjid Raya Bandung[sunting | sunting sumber]

Masjid Raya Bandung
Masjid Raya Bandung berada di Alun-alun Bandung dekat ruas Jalan Asia-Afrika, pusat Kota Bandung. Lokasinya yang berada di pusat kota membuatnya begitu mudah untuk ditemukan. Tak jauh dari masjid ini, di ruas jalan yang sama berdiri megah Gedung Merdeka dan Hotel Preanger, dua bangunan yang begitu lekat dengan sejarah Konferensi Asia-Afrika tahun 1955. Ruas jalan antara Hotel Savoy Homann dan Gedung Asia-Afrika ini menjadi saksi bisu perjalanan para pemimpin negara negara Asia Afrika yang berjalan kaki dari Hotel Homman tempat mereka menginap ke lokasi konfrensi di Gedung Asia Afrika termasuk untuk sholat di Masjid Agung Bandung dan sebaliknya.

Sejarah Masjid Raya Bandung Jawa Barat[sunting | sunting sumber]

Masjid Agung Bandung pada tahun 1929, dengan corak khas Sunda
Masjid Raya Bandung Jawa Barat sebelumnya bernama Masjid Agung didirikan pertama kali pada tahun 1812. Masjid Agung Bandung dibangun bersamaan dengan dipindahkannya pusat kota Bandung dari Krapyak, sekitar sepuluh kilometer selatan kota Bandung ke pusat kota sekarang. Masjid ini pada awalnya dibangun dengan bentuk bangunan panggung tradisional yang sederhana, bertiang kayu, berdinding anyaman bambu, beratap rumbia dan dilengkapi sebuah kolam besar sebagai tempat mengambil air wudhlu. Air kolam ini berfungsi juga sebagai sumber air untuk memadamkan kebakaran yang terjadi di daerah Alun-Alun Bandung pada tahun 1825.[1]
Setahun setelah kebakaran, pada tahun 1826 dilakukan perombakkan terhadap bangunan masjid dengan mengganti dinding bilik bambu serta atapnya dengan bahan dari kayu. Perombakan dilakukan lagi tahun 1850 seiring pembangunan Jalan Groote Postweg (kini Jalan Asia Afrika). Masjid kecil tersebut mengalami perombakkan dan perluasan atas instruksi Bupati R.A Wiranatakusumah IV atap masjid diganti dengan genteng sedangkan didingnya diganti dengan tembok batu-bata.
Ilustrasi Mesjid Agung Bandung oleh W. Spreat 1852 dalam buku De Zieke Reiziger
Kemegahan Masjid Agung Bandung waktu itu sampai-sampai di-abadikan dalam lukisan pelukis Inggris bernama W Spreat pada tahun 1852. Dari lukisan tersebut, terlihat atap limas besar bersusun tiga tinggi menjulang dan mayarakat menyebutnya dengan sebutan bale nyungcung. Kemudian bangunan masjid kembali mengalami perubahan pada tahun 1875 dengan penambahan pondasi dan pagar tembok yang mengelilingi masjid.[2]
Seiring perkembangan zaman, masyarakat Bandung menjadikan masjid ini sebagai pusat kegiatan keagamaan yang melibatkan banyak umat seperti pengajian, perayaan Muludan, Rajaban atau peringatan hari besar Islam lain bahkan digunakan sebagai tempat dilangsungkan akad nikah. Sehingga pada tahun 1900 untuk melengkapinya sejumlah perubahan pun dilakukan seperti pembuatan mihrab dan pawestren (teras di samping kiri dan kanan).
Kemudian pada tahun 1930, perombakan kembali dilakukan dengan membangun pendopo sebagai teras masjid serta pembangunan dua buah menara pada kiri dan kanan bangunan dengan puncak menara yang berbentuk persis seperti bentuk atap masjid sehingga semakin mempercatik tampilan masjid. Konon bentuk seperti ini merupakan bentuk terakhir Masjid Agung Bandung dengan kekhasan atap berbentuk nyungcung.
Masjid Agung Bandung dan Alun-alun Bandung tahun 1955-1970
Menjelang konferensi Asia Afrika pada tahun 1955, Masjid Agung Bandung mengalamai perombakan besar-besaran. Atas rancangan Presiden RI pertama, Soekarno, Masjid Agung Bandung mengalami perubahan total diantaranya kubah dari sebelumnya berbentuk “nyungcung” menjadi kubah persegi empat bergaya timur tengah seperti bawang.
Selain itu menara di kiri dan kanan masjid serta pawestren berikut teras depan dibongkar sehingga ruangan masjid hanyalah sebuah ruangan besar dengan halaman masjid yang sangat sempit. Keberadaan Masjid Agung Bandung yang baru waktu itu digunakan untuk shalat para tamu peserta Konferensi Asia Afrika.
Kubah berbentuk bawang rancangan Sukarno hanya bertahan sekitar 15 tahun. Setelah mengalami kerusakan akibat tertiup angin kencang dan pernah diperbaiki pada tahun 1967, kemudian kubah bawang diganti dengan bentuk bukan bawang lagi pada tahun 1970.
Berdasarkan SK Gubernur Jawa Barat tahun 1973, Masjid Agung Bandung mengalami perubahan besar-besaran lagi. Lantai masjid semakin diperluas dan dibuat bertingkat. Terdapat ruang basement sebagai tempat wudlu, lantai dasar tempat shalat utama dan kantor DKM serta lantai atas difungsikan untuk mezanin yang berhubungan langsung dengan serambi luar. Di depan masjid dibangun menara baru dengan ornamen logam berbentuk bulat seperti bawang dan atap kubah masjid berbentuk Joglo.

Perombakan Terahir Tahun 2001[sunting | sunting sumber]

Perubahan total terjadi lagi pada tahun 2001 merupakan bagian dari rencana penataan ulang Alun-alun Bandung dalam perencanaan tersebut penataan Masjid Agung dan alun alun merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan tanpa mengurangi arti alun alun sebagai ruang terbuka umum.
Proses pembangunan Masjid Raya Bandung dimulai dengan peletakan batu pertama prose pembangunan kembali pada tanggal 25 Februari 2001. Keseluruhan proses pembangunannya memakan waktu selama 829 hari (2 tahun 99 hari) sejak peletakan batu pertama hingga diresmikan tanggal 4 Juni 2003 oleh Gubernur Jawa Barat H.R. Nuriana. Secar keseluruhan proses pembangunan dan penataan ulang kawasan alun alun dan masjid Agung Bandung dinyatakan selesai pada tanggal tanggal 13 Januari 2004. Bersamaan dengan pergantian nama dari Masjid Agung Bandung menjadi Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat serta menyandang predikat sebagai masjid provinsi, namun masyarakat Bandung kebanyakan masih menyebutnya sebagai Masjid Agung Bandung.

Arsitektur[sunting | sunting sumber]

Menara dan Kubah Masjid Raya Bandung
Masjid Raya Bandung yang kini kita lihat merupakan hasil rancangan 4 orang perancang kondang dari Bandung masing masing adalah Ir. H. Keulman, Ir. H. Arie Atmadibrata, Ir. H. Nu’man dan Prof. Dr. Slamet Wirasonjaya. Rancangan awalnya akan tetap mempertahankan sebagian bangunan lama Masjid Agung Bandung termasuk jembatan hubung masjid dengan alun alun yang melintas di atas jalan alun alun barat dan dinding berbentuk sisik ikan di sisi depan masjid. Satu satunya perubahan pada bangunan lama adalah perubahan bentuk atap masjid dari bentuk atap limas diganti dengan kubah besar setengah bola berdiameter 30 meter sekaligus menjadi kubah utama.
Untuk mengurangi beban, kubah tersebut dibangun dengan konstruksi space frame yang kemudian ditutup dengan material metal yang dipanaskan dalam suhu sangat tinggi. Selain satu kubah utama Masjid Raya Bandung dilengkapi lagi dengan dua kubah yang ukurannya lebih kecil masing masing berdiameter 25 meter diletakkan diatas bangunan tambahan. Sama seperti kubah utama dua kubah tambahan ini menggunakan konstruksi space frame namun ditutup dengan material transfaran untuk memberi efek cahaya ke dalam masjid.
Bangunan tambahan didirikan di atas lahan yang sebelumnya merupakan ruas jalan alun alun barat di depan masjid. Bangunan tambahan ini dilengkapi dengan sepasang menara (rencananya setinggi 99 meter) namun kemudian dikurangi menjadi 81 meter saja, terkait dengan keselamatan penerbangan sebagaimana masukan dari pengelola Bandara Husein Sastranegara – Bandung. Saat ini, dua menara kembar yang mengapit bangunan utama masjid dapat dinaiki pengunjung. Di lantai paling atas, lantai 19, pengunjung dapat menikmati pemandangan 360 derajat kota Bandung
Sementara itu halaman depan masjid yang dirombak. Parkir kendaraan ditempatkan di basement sementara bagian atasnya adalah taman, sebuah area publik tempat masyarakat berkumpul. Ini adalah salah satu upaya pemkot mengembalikan nilai Alun-alun seperti dahulu kala. Ruang bawah tanah untuk tempat parkir itu juga semula direncanakan untuk menampung para pedagang jalanan (PKL).

Tampilan Interior[sunting | sunting sumber]

Bagian dalam Masjid Raya Bandung
Bagian dalam masjid ini terdapat dua bagian, yaitu :
  • Ruang dalam bagian depan yang cukup luas dan
  • Ruang sholat utama.
Ruang Dalam Bagian Depan masjid ini digunakan sebagai aula untuk acara pengajian, pernikahan dan tentu saja untuk istirahat warga yang kebetulan singgah di situ. Ruang ini juga digunakan untuk sholat bagi mereka yang enggan untuk ke ruang sholat utama yang berada di ruang terpisah. Ruang Sholat Utama berada di ruang terpisah dari ruang dalam bagian depan. Di antara kedua ruang ini dihubungkan dengan jembatan yang di bawahnya terdapat ruang wudlu (selain ruang wudlu bagian luar). Ruang sholat utama ini memiliki ruang yang luas dan berlantai dua.
Interior bangunan tambahan ini dirancang dengan ornamen ukiran Islami dengan mengutamakan seni budaya Islami tatar sunda. Selain itu Masjid Raya Bandung dilengkapi dengan dua lantai basemen yang dibagian atasnya tetap dipertahankan sebagai ruang terbuka untuk publik. Bagian atap masjid diganti dari atap joglo menjadi satu kubah besar pada atap tengah dan kubah lebih kecil pada atap kiri-kanan masjid, dinding masjid terbuat dari batu alam kualitas tinggi.

https://id.wikipedia.org/wiki/Masjid_Raya_Bandung

CERITA TAMAN VANDA BANDUNG

Di Taman Vanda Pernah Berdiri Bioskop

DULU di sudut Jalan Merdeka depan Mapolrestabes Kota Bandung ada sebuah bioskop. Namanya bioskop Vanda.  Bioskop ini seperti bioskop-bioskop lainnya mulai  berhenti pada 1990-an.
Dalam laman mooibandoeng.wordpress.com disebutkan Bioskop Vanda dulunya bernama bioskop Rex. Kemudian berubah nama menjadi Panti Budaya pada 1950-an. Baru pada 1970-an namanya menjadi Bioskop Vanda.
Taman Vanda Bandung. | Foto serbabandung.com #serbabandung
Taman Vanda Bandung. | Foto serbabandung.com #serbabandung
Setelah Bioskop Vanda tidak beroperasi lagi lahan di dekat Kantar Bank Indonesia Jalan Perintis kemerdekaan itu menjadi taman. Taman ini kemudian direvitalisasi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Taman ini pun kini bernama Taman Vanda.
Taman ini merupakan proyek revitalisasi taman-taman yang telah ada di Bandung. Sebelumnya Ridwan Kamil juga telah merevitaliasasi Taman Lansia di Jalan Cilaki, Taman Musik di Jalan Belitumg, Taman Gesit di Jalan Dipati Ukur, dan  beberapa taman lagi.
Taman ini merupakan taman yang direvitalisasi menjelang peringatan ke-60 Konferensi Asia Afrika (KAA). Namun hingga detik-detik taman ini belum tuntas juga. Faktor cuaca menjadi alasan tidak  selesainya taman ini saat itu.
Taman Vanda berukuran lebih kurang 1.800 meter persegi. Taman  ini memiliki area plasa yang luas. Plasa ini bisa dimanfaatkan warga untuk bersantai.  Rencananya di sini juga bakan ada vertical garden dan taman bunga untuk memperindah taman yang bersebrangan dengan Taman Balai Kota.
Selain plasa, taman yang berada di perempatan Jalan Merdeka, Jalan Jawa, dan Jalan Peritis Kemerdeakaan ini dilengkapi amfiteater, kolam air mancur, dan logo taman. Manariknya taman ini juga akan dibuat water decoration, yakni air mancur dan dancing water.
Dancing water ini nantinya akan menari di dalam kolam air mancur. “Jadi, ada dua air mancur. Yang biasa satu yang menari (dancing water) satu. Hampir sama seperti  yang di Cikapundung, nanti juga ketika keluar airnya diiringi oleh lagu,” ujar Kabid Pertamanan Dadang Dharmawan dikutip Tribun Jabar, edisi Minggu (10/5/2015).
http://www.serbabandung.com/di-taman-vanda-pernah-berdiri-bioskop/

CERITA TAMAN BALAI KOTA

Taman Balai Kota, Bandung

14 Juni 2015
Taman Asri di Area Pemkot Bandung
Taman Balai Kota berada di dalam area gedung pemerintahan kota Bandung yang terletak diantara Jl. Wastukencana dan Jl. Merdeka. Di taman ini banyak kita jumpai anak muda berolahraga seperti lari, senam, skateboarding bahkan pencak silat karena lokasinya sering dijadikan kumpul komunitas para warganya. Keunikan Taman Balai Kota dibandingkan taman lainnya di Bandung adalah banyaknya patung-patung khas Jawa Barat, seperti patung Dewi Sartika (salah satu pahlawan wanita asal Jawa Barat), patung badak (binatang khas Jawa Barat) dan patung burung merpati yang melambangkan kedamaian.
Selain itu kamu juga bisa temukan tiang unik ‘Gembok Cinta’ yang mengadopsi konsep serupa di beberapa negara Eropa seperti Pont de l’Archeveche , Prancis; Cologne, Jerman; Huangshan, China; dan Namsan Tower, Korea Selatan. Fasilitas disini cukup lengkap diantaranya toilet umum, musholla dan tersedianya air mineral siap minum yang mana tidak dapat kita jumpai di taman tematik Bandung lainnya.
Sejak diresmikan April 2015 lalu Bandros (Bandung Tour on Bus) masih terus ‘mangkal’ di Taman Balai Kota untuk menjadi icon Bandung. Bus ini sepertinya menjadi salah satu daya tarik pengunjung ke taman ini. Kamu dapat naik bus gratis sambil bebas foto-foto karena bus ini tidak beroperasi. Jika tertarik keliling Bandung naik bandros kamu dapat membeli tiket yang terdapat di beberapa halte bus bandros diantaranya Taman Cibeunying dan Taman Kandaga Puspa dengan jam operasional 10.00-17.00 WIB.
Alamat Taman Balai Kota Bandung
Jl. Wastukencana No. 2
Bandung
https://ceritakeluarga.wordpress.com/2015/11/17/taman-balai-kota-bandung/

GEMBOK CINTA

GEMBOK CINTA

https://www.facebook.com/bdgjuara/posts/322497547923650
Ada ‘Gembok h’ di Taman Balai Kota Bandung
Taman Balai Kota Bandung kini memiliki ‘gembok cinta’. Jika di Paris berupa pagar jembatan, di taman kantor wali kota Bandung ini, berbentuk prisma yang di atasnya ada tulisan LOVE berwarna merah. Kini Gembok Cinta menjadi ornamen baru di Taman Balai Kota.
“Ini ada dekorasi tempat buat masang gembok Cinta, seperti di Eropa,” ujar Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat ditemui di Taman Balai Kota Bandung, Jumat (19/9/2014).
Pria yang akrab disapa Emil tersebut sudah mempromosikan ornamen baru di Balai Kota itu di akun instagramnya. Emil mengabadikan Gembok Cinta itu saat malam hari. Dalam fotonya Gembok Cinta tersebut memantulkan cahaya sehingga terlihat lebih cantik.
“Jadi bagi yang sudah berpasangan, silakan. Ini khusus untuk yang berpasangan. Kan ada yang punya gembok tapi enggak ada pasangan,” guraunya.
Tradisi gembok cinta ini dijadikan simbol cinta abadi. Ini adalah sebuah kebiasaan unik yang banyak bermunculan di Eropa dan Asia sejak tahun 2000-an. Pasangan menuliskan nama mereka (bisa juga hanya berupa inisial) di sebuah gembok, mengunci dan memasangnya, lalu membuang kuncinya. Katanya, cinta mereka akan abadi.
BANDUNGJUARA – Taman Balai Kota Bandung kini memiliki ‘gembok cinta’. Jika di Paris berupa pagar jembatan, di taman kantor wali kota Bandung ini,…
BANDUNGJUARA.COM

taman taman unik di bandung

Taman-Taman Unik di Bandung, 

Nama-nama taman di kota Bandung mungkin akan terasa unik hingga aneh di telinga. Hal itu wajar, mengingat nama-nama tersebut merupakan tema yang ingin ditampilkan. 

Taman di kota Bandung sendiri sebenarnya sudah ada dari zaman dahulu, meski pun beberapa mengalami perubahan akibat pembangunan, termasuk juga perubahan nama. Agar tak berlama-lama, berikut adalah uraian tentang nama-nama taman di kota Bandung.

1. Taman Lansia
Sebelum menjadi Taman Lansia, taman ini banyak dikenal sebagai Taman Cilaki atau Taman Cisangkuy. Sebutan tersebut tentu saja berhubungan dengan nama jalan yang mengapit taman ini. penyebutan taman Lansia mungkin disebabkan oleh banyaknya lansia yang berolahraga di tempat ini, termasuk juga dengan adanya jalan refleksi, dengan batu-batu kali yang sengaja ditonjolkan sebagai terapi refleksi di telapak kaki.

2. Taman Jomblo

Namanya mungkin sedikit menyindir orang yang belum memiliki pasangan. Penamaan taman ini memang sesuai dengan pemanfaatan taman yang kerap digunakan dalam aktivitas berkumpul pemuda dan pemudi Bandung. Taman ini, duli dikenal dengan Taman Cikapayang sebab berada di jalan Cikapayang.

3. Taman Musik Centrum


Pernah berkunjung ke Taman Musik Centrum?? Sebuah ruang publik yang didedikasikan untuk kegiatan musik, seni dan olah raga. Ini merupakan salah satu taman tematik yang digagas oleh Bapak Ridwan Kamil, Walikota Bandung-melengkapi taman-taman tematik yang lain seperti Taman Pustaka Bunga, Taman Jombo, Taman Fotografi (Taman Cempaka) dan yang lainnya. Taman ini letaknya di jalan Belitung, disamping SMAN 3 dan 5.

4. Taman Fotografi
Anda termasuk orang yang menyukai fotografi? Jika ya, mungkin Taman Fotografi ini cocok untuk Anda kunjungi. Di Bandung, ada sebuah taman yang sengaja digunakan untuk memberikan ruang bagi komunitas fotografi. Taman ini bernama Fotografi. Awalnya taman ini bernama Taman Cempaka, namun kemudian pemerintah kota Bandung mengubah taman ini menjadi Taman Tematik Fotografi.

Bandung bisa disebut sebagai sarang komunitas. Salah satu komunitas yang ada di Bandung adalah komunitas fotografi. Bahkan, Bandung merupakan rumah untuk komunitas fotografi paling tua di Indonesia.

Taman ini sengaja dibuat sebagai sebuah ruang publik bagi mereka pecinta fotografi. Di taman inilah sering kali diadakan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan dunia fotografi. Dibangunnya Taman Fotografi ini sendiri sangat disambut baik oleh komunitas-komunitas fotografi, baik itu komunitas kecil maupun komunitas besar.

5. Taman Pustaka Bunga
Citra Bandung sebagai Kota Kembang semakin mengena setelah munculnya Taman Pustaka Bunga. Taman bunga dulunya bernama Taman Cilaki dan kurang terawat. Namun kini kita bisa menjumpai ribuan bunga dengan aneka jenis menghiasai taman ini. Taman ini memang sengaja dimaksudkan agar makna Bandung sebagai Kota Kembang kembali menggaung lagi.

Taman bunga dinamakan demikian karena memang taman ini akan dijadikan semacam perpustakaan bunga. Taman ini dimaksudkan menjadi ensiklopedia bunga karena bakal berisi sekitar 100 ribu bunga di tempat ini. Tempat ini dulunya memang kurang tertata. Taman Cilaki awalnya banyak ditumbuhi oleh pohon-pohon besar peninggalan zaman Belanda. Sekarang ini, taman menjadi lebih tertata rapi dengan adanya bunga dan penataan yang maksimal. Dengan kerapian taman ini diharapkan warga menjadi sering berkunjung ke taman ini.

Sebagai perpustakaan bunga, maka Taman Pustaka Bunga memiliki banyak jenis bunga yang menarik. Beberapa jenis bunga yang ada di taman ini adalah mawar, puring, bakung, kastuba, bunga kertas, krisan, lidah mertua dan berbagai jenis anggerk. Beberapa anggrek langka ditemukan di tempat ini. Anggrek-anggrek ini ditempelkan di pohon-pohon besar yang ada di taman ini. Beberapa jenis anggrek yang ada di taman ini adalah Phalaenopsis Gigantea, Phalaenopsis Bellina, Paphiopedillum Victoria, Paphiopedillum Reginae, dan Dendrobium Glomeratum.

Taman yang bersebelahan dengan Taman Lansia dan dekat dengan Gedung Sate ini memang sudah lebih tertata. Kita bisa menelusuri taman ini dengan berjalan di trotoar yang sudah rapi. Taman ini juga memiliki kolam ikan dengan hiasan batu alam dan bunga-bunga. Untuk menjaga kebersihan dan melatih warga, maka tempat ini menyediakan tempat sampah organik dan non organik. Taman ini juga dilengkapi dengan kursi untk bersantai dan fasilitas wifi gratis.

6. Taman Persib
Kota Bandung tidak bisa dilepaskan dari tim sepakbola Persib Bandung. Tim yang berjuluk 'Maung Bandung' itu begitu disanjung para fans fanatiknya. Maka itu dibuatlah taman tematik di kawasan Jalan Supratman. Di dalamnya ada lapangan sepakbola dan museum terbuka yang bertemakan Persib Bandung. Seperti apa konsepnya?

Salah satu pemain legendaris dan mantan pelatih Persib Bandung Risnandar Sandoro, dimintai pendapatnya oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil terkait konsep museum terbuka. Risnandar pun sangat antusias menyambut keberadaan taman tersebut.

"Sebagai insan sepakbola, kita antusias. Kalau konsep museumnya sendiri masih dibuat kerangka-kerangkanya dan akan diatur senyaman mungkin," ujar Risnandar saat ditemui di Taman Persib, Jalan Supratman.

Menurut Risnandar, nanti akan ada display yang memamerkan legenda-legenda Pemain Persib dari tahun ke tahun.

"Seperti Aang Witarsan Ajat Sudrajat Cs sampai pemain yang sekarang," kata Risnandar. Selain museum terbuka Persib, juga akan dibuat tempat untuk nonton bareng, kursi-kursi taman, sehingga warga bisa maksimal memanfaatkan Taman Persib tersebut.

7. Taman Film
Selain Taman Jomblo, Taman Fotografi, Taman Skateboard, sebentar lagi Bandung akan memiliki Taman Film. Taman tersebut bisa dipakai warga untuk menonton film di area terbuka. Seperti apa desainnya?

Taman ini berada di kompleks Taman Pasupati Bandung. Lokasinya berada di bawah Taman Skateboard, sebelum Lapangan Futsal. Desainnya dibuat oleh perusahaan konsultan arsitek SHAU yang berkantor di Jakarta. Dibangun di kolong Jembatan Pasupati dengan luas mencapai 700 meter persegi.

Menurut Kepala Dinas Pemakaman dan Pertamanan (Diskamtam) Kota Bandung Arief Prasetya, taman ini dibentuk menjadi bangunan amphiteater dengan fondasi tempat duduk yang berkelok-kelok. Di depan amphiteater, dibangun megatron yang nantinya akan menjadi tempat pemutaran film. Kapasitasnya sendiri bisa mencapai 500 orang.

Sementara jika melihat gambar desain yang dipajang mengelilingi proses pembangunan Taman Film, nantinya saat malam hari, tempat duduk amphiteater akan lebih cantik dengan lampu yang menyala.

Sumber: Kaskus
                           


http://101jakfm.com/details/3533/taman-taman-unik-di-bandung-ah-adem-